Profil, Kompetensi, dan Karakteristik Guru Abad 21
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21
(PROFIL,
KOMPETENSI, DAN KARAKTERISTIK GURU ABAD 21)
A. Pendahuluan
Menjadi seorang guru sungguhlah
pekerjaan yang sangat mulia. Kemuliaan ini akan lebih lengkap diperoleh ketika
guru mampu menjembatani peserta didik mencapai cita-citanya. Untuk dapat
melakukannya, maka guru harus memiliki profil yang ideal, kompetensi yang
memadai, dan karakter yang mumpuni sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan
amanat dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Hal ini dikarenakan
di abad 21 ini merupakan abad yang penuh tantangan terhadap proses pendidikan
yanag diharapkan mampu untuk menumbuhkembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak
mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
menjadi warga nengara yang demokratis dan bertanggungjawab. Dengan demikian, guru
di abad 21 ini dihadapkan dengan berbagai hal yang mengakibatkan adanya
perubahan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsinya. Perubahan dan penyesuaian ini
wajib dilakukan oleh guru untuk dapat melaksanakan tugasnya dalam memenuhi
kebutuhan belajar peserta didiknya. Maka dari itu hal terpenting adalah
mengetahui profil, kompetensi, dan karakteristik guru abad 21. Beberapa hal
yang dapat diperoleh setelah mempelajari bagian ini diuraikan sebagai berikut.
B. Profil Guru Abad 21
Profil digambarkan sebagai
penampilan fisik dan non fisik sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Dengan
penampilan, membuat seseorang menjadi memiliki ciri khas yang unik. Gurupun
memiliki profil yang beragam. Hal ini dikarenakan kemampuan yang dimiliki oleh
guru tersebut juga beragam. Guru yang efekti akan memberikan pembelajaran
dengan menyenangkan berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan sistem
kepercayaannya terhadap pembelajaran itu sendiri. Guru efektif tidak saja
berfokus pada penyajian pengetahuan saja sebagi fakta, namun juga berorientasi
pada pengembangan keterampilan penting abad 21. Namun demikian, perlu juga kita
ketahui tipe-tipe guru yang ada di sekolah-sekolah di Indonesia. Tipe tersebut
antara lain:
1. Mediocre Teacher.
Tipe guru medioker adalah tipe guru yang sering menjengkelkan bagi sebagian
besar peserta didik. Ciri dari guru medioker adalah menototn, mata lebih banyak
melihat buku dan membacanya, selalu duduk atau berdiri di depan ruang kelas,
pendapatnya seolah merupakan kebenaran mutlak, dan hanya suaranya yang boleh
lebih banyak didengar peserta didik.
2. Good Teacher.
Guru tipe baik ini memiliki kemampuan ceramah dan menjelsakan berdasarkan hasil
analisis bukan sekedar membaca ulang dan menghafal, namun gaya mengajarnya
masih terlihat berpusat pada guru. Pintar dan menguasai materinya namun belum
menguasai dan memahami peserta didiknya.
3. Demonstrates Teacher.
Sering disebut dengan guru superior, yaitu guru yang mampu membuat suasana
kelas menjadi lebih interaktif dan kreatif, serta semua peserta didik memiliki
kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapatanya. Interaksi pembelajaran
terjadi multi arah, yaitu antara guru dengan peserta didik, peserta didik
dengan peserta didik, dan dengan sumber belajar. Guru tipe ini mampu
menciptakan peserta didiknya menjadi belajar, namun dirinya juga tetap aktif.
4. Great Teacher.
Guru tipe ini adalah guru yang penuh inspirasi dan mampu menginspirasi, banyak
melakukan refleksi diri dan berupaya terus untuk membangun kompetensinya,
mengajar sepenuh hati dan bermurah hati, tampil mempesona namun cangggih,
memiliki literasi TIK yang baik, pandai beranalogi, bermetafora, dapat
menyelami perasaan peserta didiknya, ramah dan berwibawa.
Terlepas
dari keempat tipe guru tersebut, berikut adalah profil guru ideal di abad 21 yang
tercermin dalam karakteristik spesifiknya.
1. Memiliki
semangat dan etos kerja yang tinggi disertai kualitas keimanan dan ketakwaan
yang mantap.
2. Mampu
memanfaatkan iptek sesuai tuntutan lingkungan sosial dan budaya di sekitarnya.
3. Berperilaku
profesional tinggi dalam mengemban tugas dan menjalankan profesi.
4. Memiliki
wawasan kedepan yang luas dan tidak picik dalam memandang berbagai
permasalahan.
5. Memiliki
keteladanan moral serta rasa estetika yang tinggi.
6. Mengembangkan
prinsip kerja bersaing dan bersanding.
Dari
keenam karakter spesifik guru abad 21 ini akan lebih mantap jika sang guru
tersebut adalah bertipe Great Teacher.
Hal ini karena guru tipe ini akan pasti berperilaku profesional dalam mengemban
tugas dan menjalankan profesinya dengan senantiasa memelihara sikap seperti:
keinginan untuk mewujudkan kinerja ideal, memelihara citra profesi, selalu ada
keinginan mengejar kesempatan profesionalisme, mental selalu ingin mengejar
kualitas cita-cita profesi, dan mental yang mempunyai kebanggaan profesi.
Kemudian terdapat ciri khusus agar seoramg guru terkelompok ke dalam guru
profesional, yaitu:
1.
memiliki kepribadian yang matang dan
berkembang,
2.
memiliki keterampilan untuk
membangkitkan minat peserta didik,
3.
memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang kuat,
4.
memiliki sikap profesional yang
berkembang secara berkesinambungan,
5.
menguasai subjek kandungan kurikulum,
6.
mahir dan terampil dalam pedagogi
(pengajaran dan pembelajaran),
7.
memahami perkembangan murid dan
menyayanginya,
8.
memahami psikologi pembelajaran (cognitive psychology), dan
9.
memiliki kemahiran konseling.
C. Kompetensi Guru Abad 21
Rumusan kompetensi guru tertuang dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen. Tepatnya pasa 10 ayat 1, kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kemudian dalam peraturan
menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan
kompetensi. Peraturan ini menyebutkan setiap guru wajib memenuhi kualifikasi
akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Kualifikasi akademik
guru atau bentuk lain sederajat harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan
minimum diploma empat atau sarjana S1 dalam bidang pendidikan yang diperoleh
dari program studi yang terakreditasi. Kompetensinya terdiri dari:
1.
Kompetensi Pedagogik
Merupakan kemampuan guru dalam memahami peserta
didik dan mengelola pembelajaran, yang dimulai dari merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi.
2.
Kompetensi Profesional
Merupakan kemampuan guru dalam hal penguasaan materi
bidang studinya secara luas dan mendalam, dan menambah wawasan keilmuannya
sebagai guru.
3.
Kompetensi Sosial
Berkenaan dengan kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, dengan tenaga kependidikan, dengan orang tua siswa, dan dengan
masyarakat sekitarnya. Cirinya adalah guru bertindak inklusif, objektif, tidak
diskriminatif, berkomunikasi secara efektif, empatik, santun, mudah
beradaptasi, dan ilmiah.
4.
Kompetensi Kepribadian.
Menyangut tentang kejiwaan seorang guru yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, arif dan bijaksana, berwibawa,
berahlak mulia, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mengevaluasi
kinerja sendiri, dan mengembangkan diri secara berkelanjutan.
D. Kompetensi Guru Abad 21 yang
Memesona
Memesona diartikan sebagai menarik
perhatian yang mendalam. Guru yang memesona di abad 21 ini tercermin dalam kemampuannya
dalam memotivasi peserta didik, pandai memanfaatkan media pembelajaran,
terampil dalam penggunaan alat dan bahan pembelajaran. Secara rinci, guru yang
memesona tampil sebagai berikut.
1.
Co
Learner. Guru harus bisa menjadi
teman belajar yang menyenangkan, pandai membuat analogi materi yang sulit
dengan padanan.
2.
Pandai membuat metafora atau perumpamaan
sebagai strategi sehingga peserta didik mudah menangkap esensi dari suatu
materi.
3.
Canggih. Mampu menggunakan teknologi
yang sesuai dengan kontek materi yang sedang diajarkan ke peserta didik,
sehingga peserta didik merasa ada sesuatu yang perlu dipelajari dari gurunya
dan terkagum-kagum.
4.
Humoris, namun tegas dan disiplin. Guru
yang humoris akan membawa suasana lebih akrab dan dekat. Sikap tegas dan disiplin
menjadikan guru tersebut panutan bagi perkembangan integritas peserta didiknya.
5.
Pandai berempati dan menyayangi peserta
didiknya. Hal ini akan membuat peserta didiknya merasa nyaman dengan keadaan
dan situasi yang sedang dialaminya, sehingga termotivasi menjadi generasi yang
tangguh dan baik.
6.
Melakukan pembelajaran dan pembimbingan
dengan rasa kesepenuhhatian dan menyadari bahwa yang dilakukan adalah panggilan
jiwa. Kesepuhhatian adalah sikap bermurah hati yang dapat memberikan kesejukan
dan motivasi bagi siswa untuk menjadi lebih giat belajar.
Demikian refleksi yang dapat dibuat terkait dengan profil, karakteristik, dan kompetensi Guru abad 21. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar