Alga Hijau Air Tawar: Makanan yang Tak Lazim

ALGA HIJAU AIR TAWAR: MAKANAN YANG TAK LAZIM

 A. Pengenalan  

    Budaya makan alga adalah praktik kuno dan tersebar luas, terutama di negara-negara pesisir Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan Tiongkok. Dalam beberapa dekade terakhir, makanan berbasis alga ini juga semakin populer di berbagai belahan dunia karena kandungan nutrisinya yang tinggi.

    Budaya makan alga laut (seaweed) adalah hal yang lumrah dilakukan dari jaman bahula hingga sekarang. Alga laut banyak diolah menjadi hidangan pangan yang menyehatkan di seluruh dunia. Namun tahukah kalian gaes, untuk alga air tawar masih menjadi hal yang langka dilakukan. Berbeda dengan yang dilakukan oleh warga China khususnya mereka yang tinggal di pedesaan dan pegunungan, pemanfaatan alga air tawar kerap dilakukan hingga seolah-olah membentuk sebuah kebudayaan, dan tak jarang hasil yang mereka dapatkan dijual juga ke daerah perkotaan. Alga yang dimaksud adalah dari spesies Spirogyra. Alga ini berbentuk seperti sekumpulan rambut dengan warna hijau di dalam air.

     Berikut adalah ringkasan tentang Spirogyra.

  1. Klasifikasi: Spirogyra adalah genus alga hijau berfilamen dari ordo Zygnematales, yang terkenal karena struktur kloroplasnya yang khas, yaitu berbentuk seperti pita dan tersusun secara spiral atau heliks di dalam sel.
  2. Nama Umum: Spirogyra sering disebut dengan nama umum seperti "sutera air" (water silk), "rambut putri duyung" (mermaid's tresses), atau "lumut kolam" (pond scum) karena penampilannya yang berlendir dan halus.
    Gambar 01. Spirogyra                                                                

  3. Struktur Tubuh dan Ciri Khas: a) Filamen Tak Bercabang: Spirogyra terdiri dari sel-sel silinder yang bersambung ujung ke ujung membentuk filamen panjang, tidak bercabang, dan uniseluler. b) Kloroplas Spiral: Ciri paling menonjol adalah kloroplasnya yang berbentuk pita spiral. Jumlah kloroplas per sel bervariasi antara satu hingga lima belas. c) Pirenoid: Terdapat badan khusus yang disebut pirenoid pada kloroplas, berfungsi sebagai tempat penyimpanan pati (amilum). d) Dinding Sel: Dinding sel terdiri dari lapisan selulosa di bagian dalam dan lapisan pektin di bagian luar. Lapisan pektin ini yang larut dalam air sehingga memberikan tekstur berlendir atau licin pada alga tersebut. e) Vakuola Besar: Setiap sel memiliki satu vakuola sentral besar dengan nukleus (inti sel) yang tergantung di tengah oleh untaian sitoplasma.
    Gambar 2. Struktur Sel dengan Kloroplas Spiral

  4. Habitat: Spirogyra adalah alga air tawar yang umum ditemukan di berbagai habitat seperti kolam, danau (terutama di tepi perairan dangkal), parit, dan aliran air yang bergerak lambat. Mereka bersifat free-floating (mengambang bebas). Pada siang hari yang cerah, mereka sering membentuk kumpulan atau matras yang mengapung di permukaan air, terangkat oleh gelembung oksigen hasil fotosintesis. Spirogyra tumbuh baik pada air bersih yang mengalir pelan di selokan, sungai, danau, dan kolam. Tak jarang pula mereka ditemukan hidup di persawahan yang subur. Mereka tumbuh juga sebagai indikator kebersihan air dan kaya akan nutrien.
  5. Reproduksi: Spirogyra dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi Aseksual (Vegetatif) yang paling sering terjadi melalui fragmentasi, di mana filamen terpecah menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil, dan setiap fragmen kemudian tumbuh menjadi filamen baru. Sedangkan Reproduksi Seksual yang terjadi adalah melalui proses yang unik yang disebut konjugasi (penggabungan). Konjugasi dapat berupa: a) Scalariform Conjugation (Konjugasi Skalariform), yaitu terjadi antara dua filamen yang sejajar, membentuk tabung konjugasi yang menyerupai tangga, untuk pertukaran materi genetik. b) Lateral Conjugation (Konjugasi Lateral), yaitu terjadi antara dua sel yang berdekatan dalam satu filamen yang sama. Hasil dari konjugasi adalah Zigospora yang berbentuk bulat lonjong dan berdinding tebal yang dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. 
    Gambar 3. Konjugasi Skalariform     

    Gambar 4. Zygospora Hasil Konjugasi

  6. Peranan dan Potensi: a) Produsen Primer. Sebagai alga, Spirogyra berperan penting dalam ekosistem perairan sebagai produsen primer melalui fotosintesis, menghasilkan oksigen dan menjadi sumber makanan bagi berbagai organisme akuatik. b) Bioindikator. Beberapa spesies digunakan sebagai bioindikator dalam sistem perairan. c) Potensi Bioteknologi. Spirogyra sedang diteliti untuk potensi penggunaannya dalam: (1) Bioremediasi. Untuk menyerap zat beracun atau nutrien berlebih (seperti di air limbah). (2) Biofuel: Sebagai bahan baku untuk produksi bioetanol karena kandungan karbohidratnya. (3) Pangan dan Farmasi: Di beberapa negara Asia, Spirogyra dikonsumsi sebagai makanan tradisional karena nilai gizinya yang tinggi (protein, karbohidrat, lemak). Selain itu, ia mengandung senyawa bioaktif yang memiliki potensi sebagai antioksidan, antibakteri, dan antikanker.
  7. Daerah Utama Konsumsi: Spirogyra sering dikonsumsi oleh penduduk di wilayah Asia Tenggara, terutama Thailand, Myanmar/Burma, dan Laos. Namun yang sering trend adalah dari penduduk China pedesaan. 
    Gambar 5. Proses Pengeringan Spirogyra

B. Trend Kuliner di Pedesaan China    

    Masyarakat di pedesaan China mengolah makanan Spirogyra menjadi makanan unik dan bahkan dikatakan menjadi sebuah budaya, terutama untuk acara-acara khusus sebagai simbol kesederhanaan sekaligus kekayaan pangan dan kuliner pedesaan . Para warga disana biasanya mengumpulkan alga ini di pagi hari sebelum air masih jernih dan arus tenang. Alga ini diambil dengan tangan atau alat sederhana, disaring dan dibersihkan sebelum diolah menjadi bahan makanan. Secara tradisional, Spirogyra dipanen, dicuci bersih, dan kemudian dijemur hingga kering di bawah sinar matahari. Setelah dikeringkan, alga ini dapat: 
  1. Dipanggang atau disangrai dengan api kecil untuk memberikan tekstur renyah (chewy yet crunchy) dan rasa yang segar (grassy flavor). 
  2. Digoreng dengan celupan tepung krispi hingga renyah seperti kerupuk.
  3. Dijadikan Sup yang dicampur dengan berbagai daging atau ikan dengan bumbu masakan sesuai selera. 
  4. Ditambahkan ke dalam berbagai hidangan sebagai sayuran pelengkap atau hidangan pembuka. 
Gambar 6. Spirogyra Dipanggang


Gambar 7. Spirogyra + Tepung siap Digoreng Krispi

Gambar 8. Spirogyra Krispi

Gambar 9. Sup Spirogyra

        Saking populernya, di China makanan ini tersebar luas di pasar-pasar tradisional dan diburu oleh penduduk sebagai makanan sehat sehari-hari.

        Di daerah kalian, adakah yang memanfaatkan Spirogyra  ini gaes? Komen yaa untuk sama-sama menambah wawasan kita. Terimakasih!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH SOAL HOTS BIOLOGI: KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP

KUNCI DETERMINASI

KLADOGRAM SEDERHANA